Sabtu, 02 Agustus 2008

Menggali Kesempatan Dalam Kesempitan

Pembaca, berapa sering kita mengabaikan suatu anugerah, hanya karena anugerah itu tak datang dalam wujud yang kita inginkan?
Berapa sering kita menyiakan sebuah kesempatan, hanya karena ia datang dalam bentuk kesempitan?
Banyak orang menanti kesempatan.Orang yang menganggur, menunggu kesempatan.Yang bekerja asal-asalan, menunggu ksempatan.Yang bergaji kecil, menunggu kesempatan.Setiap orang menunggu kesempatan.Dan ketika menungu ,rasanya kesempatan itu makn menjauh.Tak sabar, kapan ia datang.Padahal, mungkin ia sudah ada di depan mata.Masalahnya, maukah kita melihatnya?
Kadang karena menganggap itu musibah, kita tak melihat bahwa di baliknya ada anugerah.Seperti kisah pemuda yang ada di bawah posting ini.Ia terlalu tenggelam dalam anggapan bahwa 'ini bukan hadiah yang kuinginkan'.Padahal, disitulah letak kado impian. jika saja ia mau bersyukur,menggali,dan melihat lebih kedalam.
Saya jadi teringatsebuah cerita.Suatu kali seorang kawan curhat.Ia bilang "Sudah tujuh tahun say kerja di rumah sakit umum jadi honorer. membuat bubur untuk makanan pasien.Honor saya cuma 250 ribu perbulan.Padahal anak sudah dua..Rasanya kewalahan memenuhi kebutuhan setiap harinya."
Kawan lain curhat juga, "Aduh bosen nih jadi sopir angkot terus. penumpang jarang, apalagi sekarang ada busway.Setoran kurang.Belum lagi anak istri butuh makan.pindah profesi aja kai ya?"
Tahukah Anda, tak berapa lama setelahcurhat, berita baik malah tersiar dari mereka.Kawan yang satu, diangkat jadi PNS di rumah sakit umum dimana ia menjadi honorer selama tujuh tahun. Yang satu lagi, tadinya menyopir angkot sewaan, kini bisa memiliki angkot sendiri.
Iseng saya tanya mereka, "kok bisa ?"
Yang satu menjawab, "Iya,Mas.nggak nyangka akhirnya saya diangkat jadi PNS juga.Padahal waktu itu saya sudah mau berhenti.Eh, tiba-tiba SK turun."Yang lain menjawab, "Wah Mas, untung waktu itu saya nggak buru-buru car kerjaan lain.Juragan saya-pemilik angkot-tiba-tiba bangkrut. Ia tidak punya uang jadi ngasih angkot sebafai pesangon. Sekarang saya sudah punya angkot sendiri, meski sudah butut.Say tak perlu dikejar setoran. Uang hasil keringat bisa Full untuk kebutuhan keluarga.

Kita tentu tak berharap datangnya suatu 'kebetulan', seperti yang terjadi pada dua kawan saya itu. Tapi intinya, andai mau menggali, kesempatan itu pasti ada. Bahkan yang justru sering terjadi, kesempatan datang dari sebuah kesempitan. Seperti pepatah, pandanglah masalah sebagai peluang, bukan sebagai rintangan. Tanpa masalah, manusia yak akan berubah. Tanpa tragedi, manusia tak akan mencari solusi.Selalu ada peluang dalam setiap tantangan. Selalu ada kesempatan dalam setiap kesempitan,bagi mereka yang menggali kesempatan dalam kesempitan.
Peribahasa 'mencari kesempatan dalam kesempitan' tak selalu berkonotasi negatif. Negatif, bila yang Anda jadikan kesempatan adalah kesempitan orang lain. Dengan kata lain, anda mencari keuntungan dari derita orang lain. Tapi ia positif, kalau yang anda jadikan kesempatan adalah kesempitan diri anda sendiri. Menggali hikmah dan potensi dari situasi yang anda jalani.
Sebagai pengacara, Jhon Grisham merasa kesal dengan praktek hukumnya. Tapi ia berpikir, bagaimana memanfaatkan situasi ini ?Ia menggunakan pengalaman praktek hukumnya untuk menyusun ide-ide membuat novel.Kini, Grisham dikenal sebagai novelis 'hukum' paling terkenal di Amerika, dengan bayaran tertinggi untuk novel-novelnya yang difilmkan. Bahkan, ia dijuluki sebagai novelis dengan penjualan tercepat dalam sejarah dunia, dimana 30 juta eksemplar bukunya terjual hanya dalam waktu 2 tahun! Kesempitan membuat Grisham menggali kesempatan untuk sukses.
Tukul Arwana, mereguk untuk dari kesempitan dirinya sebagai orang miskin, ndeso, dan wajah pas-pasan. Denagn modal tiga hal itu, kini ia menjadi presenter Empat Mata yang dicintai banyak orang. Penghasilannya : ratusan juta, bahkan milyaran dalam sebulan.
(Memang, sukses tidak bisa hanya diukur dari materi. Tapi materi bisa jadi bukti bahwa seseorang sudah bekerja keras.) Dalam sempit, lihatlah lebih telisik, apa yang bisa saya gali ?Grisha bisa, Tukul bisa, kita ? Tentu saja.Katakan pada diri anda yes, I can do it!
Tips menggali kempatan dalam kesempitan
  1. Identifikasi apa kesempitan Anda ?Banyak orang menganggap hidupnya sempit.Padahal bisa jadi itu hanya masalah mood saja. Tak ada yang salah dengan situasi, yang salah adalah suasana hati. Kalauhati sedang kesal, hal indah pu terasa hambar. Ya, kan ?Lalu, bagaimana cara tahu bahwa ini adalah kesempitan ? Mankakala anda harus berjuang mencari solusi, itulah kesempitan anda. Dan solusi adalah kesempatan untuk keluar dari kesempitan itu.
  2. Adakah manfat dari kesempitan ini ?Kenapa ini terjadi ?Kira-kira Allah mau 'ngasih' apa lewat skenario-Nya ini ? Cobalah 'melihat' kedalam. Tak ada kejadian tanpa penjelasan. Temukan bahwa dibalik masalah selalu ada hikmah. Apa hikmahnya untuk anda Untuk pendewasaan diri anda ? Untuk kesuksesan anda ? Bahkan dari tumpukan sampah yang menggangu pemandangan kita sehari-hari, kalu kita mau 'melihat', kita bisa mereguk untung dari sana. Contohnya, banyak orang kaya dari sampah, yakni menjadi juragan produk daur ulang (recycle). Pasti ada kesempatan dibalik kesempitan anda.
  3. Hilangkan Prasangka. Bahwa ini bukan anugerah. Bahwa ini nukan bagian dari script-Nya. Bahwa ini bencana.Hilangkan prasangka.Prasangka buruk membuat kita tak mau melihat sebuah maslah secara terbuka.ini membuat kita tak bisa menemukan peluang dibalik sebuah rintangan. Jalan menuju sukses akan tersumbat oleh pikiran yang sempit.
  4. Perbanyak Rasa Syukur.Janji Allah swt, kalu kita bersyukur maka Dia akan menambah nikmat. Kalau tidak bersyukur (kufur) maka Dia akan menambah azab. Mana yang kita pilih ?Bersyukur - bekerja tekun - menuai untung ?Atau berkufur - mengeluh - lalu 'buntung' ? Saat ujian terjadi, Alla sudah menunjukan jalan yang pasti untuk di pilih. Kenapa memilih sesustu yang merugkan dan menjauhkan kita dari kesuksesan ?Kenapa tak memilih yang menjanjikan kesempatan ?
  5. Stop Berkhayal.Seperti halnya pekerjaan 'menunggu' lainnya, menungu kesempatan juga menjemukan. Biasanya makin ditunggu makin menjauh.Jangan tunggu, tapi ciptakanlah ia! Mulailah bergerak, menggali kesempatan emas anda. Stop berkhayal "Andai ini tak terjadi pada saya, andai Tuhan mau berbaik hati sedikit saja. " Itu tak guna. Lebih baik curahkan energi pada tindakan positif . Kalau anda diam menunggu, anda pasti tak akan mendapat sesuatu. Tapi bila anda bergerak dan berusaha, kemungkinannya masih ada dua : gagal atau berhasil. Jikapun gagal, anda jadi tahu cara-cara untuk berhasil. So,stop dreming, star acting !
  6. Terus Berusaha.Peluang yang baik, tak datang tiba-tiba. ia harus dicari, digali, kemudian dijalani. Intinya, diupayakan. Mudah atau tidaknya perjuangan berupaya, kita tak bisa memaksakannya, itu rahasia Allah , bukan wilayah kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah berusaha dan terus berusaha. Siapa tahu dibalik kesempitan yang panjang, ada keindahan sukses yang segera datang menjelang ? Ya, siapa tahu.Hanya Allah yang mahatahu. Siap menggali kesempatan.




Tidak ada komentar: